transformasi
yehaaaaaaaaaaaa nan di kala terbujur kaku baru ku mengenal bilakah mentari saujana mata memandag tatkala itu harum segar menggamit bujur lalu melintang kala patah siapa berani makan dia yang enpunya tak kenal mak tak cinta seperti sedia kala akhirnya nun itu di balik bujur-bujur siapa nan tahu apakah kelebihan itu menguasai
pasang surut dikala senja membawa pelbagai erti tidak apakah itu menyiratkan segala yang membujur tapi apakan daya ari itu memberi patah bak mutiara sediakala akan menjunam juga apa yang tersirat , sudah menjadi surat dan sirat namun kekuatan akidah memain peranan di sebalik mengujah dan di ujah namun kederat empat tulang berkhidmat menetang segala arus yang ada
tetapi sebalik kekuatan itu menghembus segala yang ada dihadapan boleh dikatakan tidak meguatkan sijarutul kawala namun kebangkitan keakraban itu menujah segala yang ada membuatkan makna sirat dan surat membentuk kubah bentungan dia kala air yang berkuasa meruntun-runtun
keikhlasan yang menguja tidak akan di ikhtarkan namu kala memasang unjam sudakah kita mengelora mengetahui isi yang ada namun kudrat penentu bukan milk kesatria hanya ketentuan dikala menguja merangsang bijak menunuskan dikalam bicara sekitika berentinya hujan yang memebawa rezeki namun itu adalah haknya
keiklasan tadi menetu segala mahu pun bicara kata menguja segala yang ada tapi apakan daya jikalau kemanisan dia tebar garam maka ketentuan bukan milk sebenar sahnya akhiran itu bukan milk semua dimana kicau-kicau milik hakiki menhunus kedengaran sebagainya kita adalah kesinambungan
muwasyakarah kejujuran merentas masa mengukur keajaiban yang ada namun itu bukan segala yang di canang baik yang mungkin mahu pun tidak yang mungkin ke pemangkinan kudrat mehunus senjata bukan matlamat tapi keenakkan tapai menyusur rasa sebaliknya
keenakan semantara henghunus rasa kekurangan daya kata menyirat segala yang ada tapi kala itu sengal pemangkinan menguasai kesejahteraan hakikatnya apakan jadi kekuatan meleraikan ikatan menyanggah kesangsian menjebakkan kata tanpa halus pasti keakaraban menjadi kita sangsi segala yang ada namun ikhlas mengatakan itu milk nya
saujana mata memandang di kala keaiban masa itu menyatakan keajaiban tapi tatkala membentangkan menanang pekiran susutan itu menangkis segala yang terjadi merentas kitaran masa mengutus segala yang ada
kesuburan ijau suasana mata menjunjung kasih mengalas perut mengitarkan janji dikala waktu melangkau merenjis seratan menangkis keiklasan yang ada tapi jua kebenaran itu mejangkau tiba di kotak pikiran sesudah itu namun kesangsian terus di kuasai
memepenuhi sesuatu bikas tidaklah mengharap dari keredaan tapi kekuatan itu menunjukkan gaya selari di masa akan datang sesudahnya keamatan naluri memberi tahu keajaiban tenggara manis takkala kebisuan
ermmm mana pada maya itu menceritakan segala yang ajaib menentu kotak pikiran logik ke tak logik sesudah itu kesinambungan masa menentu akhirnya kawajaran penentu memaksa keliaran bercada mengatasi impian
kesukaan tatkala menitiskan ayer demikain juga wawaligang kilo nun paskan menyudahkan mata kijang merota-ronta akhir menyudah segala yang di hajati namun kaibban berlaku bukan pengakhiran
segala itu kemuduran berlaku atas kebijaksanaan merungkai apa yang telah kitarannya di seluk kupas menentang segala keajaiban waktu penentu mengupas segala kebenaran namun kebenaran akan hakis jika kelalaian melaksana akan meronta di mana kan berlaku segala yang tersirat ke atas yang bertanggungjawab kitaran menghunus kebenaran kebenaran yang tak di jaga mengagalkan segala keajiban manusia dia kala itu mehunus segalanya....